Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model bimbingan karir Holland dalam
meningkatkan kematangan pilihan karir siswa dan mengetahui tingkat keefektifan
model bimbingan karir Holland dalam meningkatkan kematangan pilihan karir
siswa SMK YPT Kota Tegal. Kematangan karir merupakan keberhasilan individu
untuk menjalankan tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap
perkembangan yang sedang dijalani, meliputi pembuatan perencanaan,
pengumpulan informasi mengenai pekerjaan, dan pengambilan keputusan karir
yang tepat berdasarkan pemahaman diri dan pemahaman mengenai karir yang
dipilih. Terdapat indikator kematangan karir yang mempengaruhi pengambilan
keputusan pilihan karir individu. Pertama faktor genetik, kedua kondisi
lingkungan, ketiga faktor belajar, dan yang keempat keterampilan dalam
menghadapi tugas. Penelitian ini melibatkan 30 siswa SMK YPT Kota Tegal
sebagai sampel dalam penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik
Purposive Sampling. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan
menggunakan skala psikologis, yaitu skala kematangan pilihan karir yang
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persentase dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS. Berdasarkan hasil analisis data
dapat diketahui bahwa indikator tertinggi dalam kematangan pilihan karir siswa
yaitu faktor kondisi lingkungan mencapai 70%. Faktor berikutnya adalah faktor
genetik dan keterampilan dalam menghadapi tugas yaitu mencapai 57% dalam
kategori tinggi ke dua. Serta faktor belajar menunjukkan 43% pada kategori
rendah. Disarankan kepada guru pembimbing untuk memberikan pelayanan
bimbingan karir Holland untuk memaksimalkan mutu dan kualitas pelaksanaan
layanan bimbingan karir di sekolah khususnya dalam meningkatkan kematangan
pilihan karir siswa

Keywords

Bimbingan Karir Holland Kematangan Pilihan Karir

Article Details

References

  1. Achmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling
  2. di SMA Kurikulum 2004. Jakarta: PT. Gramedia
  3. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta
  4. Azwar, Syaifuddin. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
  5. Brown, Steven D. 2005. Career Development and Counseling. Canada
  6. Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik. Yogyakarta: Andi Offset
  7. Komand Yahrini, E dan Hawadi, L.F. 2008. Hubungan Self Efficacy dan Kematangan Dalam
  8. Memilih Karier Siswa Program Percepatan Belajar. Jurnal. Gifted Review. Universitas
  9. Indonesia. Vol. 02 No. 01 Februari 2008. ISSN.1978-2489
  10. Levinson, M. Edward. 1998. Six Approaches to The Assessment of Career Maturity. Journal
  11. of Counseling Development, Vol 76, No. 4, 475-482. American Counseling
  12. Association.
  13. Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
  14. Marsudi, Saring. 2010. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta:
  15. Muhammadiyah University Press
  16. Mochamad Nursalim dan Suradi. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling. Surabaya:
  17. UNESA University Press
  18. Monks, F.J. 1996. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  19. Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Depdiknas
  20. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. 1994. Jakarta: Departemen Pendidikan
  21. dan Kebudayaan
  22. Prayitno. 2004. Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta : PT Rineka Cipta.
  23. Rahma, Ulifa. 2010. Bimbingan Karier Siswa. Malang: UIN-MALIKI PRESS.
  24. Robert L. Gibson dan Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:
  25. Pustaka Pelajar
  26. Rozano, Dino. 2009. Bimbingan Karir di Sekolah. Tegal: FKIP UPS
  27. Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS