Tindak Tutur Penerimaan dan Penolakan dalam Bahasa Indonesia
Main Article Content
Abstract
Tindak tutur merupakan tindakan yang dimanifestasikan dalam bentuk
tuturan. Tindak tutur menempati peranan yang sentral dalam kajian pragmatik.
Tindak tutur penerimaan pada dasarnya digunakan oleh penutur untuk
menyatakan penerimaan, sedangkan tindak tutur penolakan digunakan oleh
penutur untuk menyatakan penolakan. Tulisan ini bertujuan untuk
mengungkapkan wujud dan struktur tindak tuur penerimaan dan penolakan dalam
bahasa Indonesia.
Untuk mengungkap hal tersebut digunakan sejumlah data pendukung
yang dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat sebagai
kelanjutannya. Adapun analisis data dilakukan dengan metode padan pragmatik
dengan teknik pilah unsur penentu sebagai dasar dan teknik korelasi sebagai
kelanjutannya.
Berdasarkan metode tersebut diperoleh hasil bahwa tindak tutur
penerimaan berupa tuturan atau ujaran yang berisi tanggapan balik positif (berupa
penerimaan) atas persembahan yang telah disampaikan oleh seseorang atau
kelompok. Tanggapan balik yang bersifat positif tersebut menyangkut (1) salam
balik (jawaban atas salam dari seseorang atau kelompok), (2) tanggapan balik
terhadap ucapan selamat, baik ucapan simpati suka cita maupun simpati duka
cita, (3) tanggapan balik atas ucapan terima kasih, dan (4) tanggapan balik atas
permohonan maaf. Tindak tutur penolakan merupakan ungkapan penolakan yang
berupa tuturan atau ujaran yang berisi informasi atau tanggapan menolak
persembahan yang disampaikan oleh seseorang atau kelompok tertentu dengan
cara-cara tertentu. Adapun Struktur tindak tutur penerimaan berupa (1) Selamat +
Verba Penanda Waktu, (2) Terima kasih + (kembali) + (informasi tambahan),
(3) Sama-sama, (4) Tidak apa-apa + (informasi tambahan), dan (5) Silakan +
(informasi tambahan). Tindak tutur penolakan berupa ungkapan dalam bahasa
Indonesia yang berstruktur Ungkapan Tetap (UT) + Verba Penanda Tindak
Penolakan + (Objektif).
Tulisan ini belum mampu mengupas tindak tutur penerimaan dan
penolakan secara menyeluruh. Masih banyak permasalahan yang belum terjawab
dalam tulisan ini. Oleh sebab itu, kajian pragmatik terhadap tindak tutur ini perlu
dilakukan secara lebih mendalam.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
With the receipt of the article by the Editorial Board of the Cakrawala: Jurnal Ilmu Pendidikan and it was decided to be published, then the copyright regarding the article will be diverted to Cakrawala: Jurnal Ilmu Pendidikan.
Cakrawala: Jurnal Ilmu Pendidikan hold the copyright regarding all the published articles and has the right to multiply and distribute the article under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
A copyright transfer from the author to the journal is done by filling out the copyright transfer form by the author.
Copyright Transfer Letter: Download
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
References
Press.
Cummings, Louise. 2007. Pragmatics, A Multydiciplinary Perspective.
Dialihbahasakan Pragmatik : Sebuah Perspaktif Multidisipliner.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Fraser, Bruce. 1975. “Hedge Performative” dalam Kimball. 1975. Syntax and
Semantics : Speech Act. New Tork : Academic Press.
Grice, H.P. 1975. “Logic and Conversation” dalam Kimball. 1975. Syntax and
Semantics : Speech Act. New Tork : Academic Press.