Main Article Content

Abstract

Validitas konstruk adalah sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan
konstrak (construck) dalam suatu teori. Uji validitas konstruk pada tes prestasi belajar
diperlukan untuk konfirmasi antara validitas konten/isi yang telah dibuat dan data empirik.
Model analisis yang cukup komprehensif untuk uji validitas konstrak adalah analisis faktor
yang terdiri dari analisis faktor eksplanatori dan analisis faktor konfirmatori. Analisis faktor
konfirmatori dapat dilakukan dengan model persamaan struktural (structural equation
modeling, SEM). Dengan Analisis konfirmatori peneliti dapat memodifikasi model untuk
disesuaikan dengan data yang dimilikinya, sesuatu yanag tidak dapat dilakukan pada analisis
eksplanatori. Dengan menggunakan data empirik, terbukti model persamaan struktural sangat
tepat digunakan untuk menguji validitas konstruk tes prestasi belajar di sekolah.

Keywords

Validitass Konstruk Analisis Faktor Konfirmatori Model Persamaan Struktural Tes Potensi Belajar

Article Details

References

  1. Holland. PW & Thaycr. DT (1988). Test Validity. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates,
  2. Publishers
  3. Imam Ghozali & Fuad, (2005). Structural equation modeling, Semarang: Badan Penerbit Universitas
  4. Diponegoro
  5. Joreskog, K.G. & Sorbom, D. (1996). LISREL 8: user’s reference guide. Chicago, IL:SSI, Inc.
  6. Joreskog, K.G. & Sorbom, D., Toit,S. & Toit, M.. (2000). LISREL 8: New statistical features.. Chicago,
  7. IL:SSI, Inc.
  8. Kerlinger, Fred N (1996). Asas-asas Penelitian Behavioral (Edisi Ketiga), diterjemahkan
  9. Simatupang L. R. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  10. Kusnendi.(2008). Model-model Persamaan Struktural. Bandung: CV Alfabeta
  11. Mansyur, Rasyid, H & Suratno.(2009). Asesmen Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Multi
  12. Pressindo
  13. Mardapi, D. (Maret 1997). Ragam bentuk evaluasi. Makalah Semiloka Evaluasi Sistem Penilaian dan
  14. Pengukuran Hasil Belajar Mahasiswa UGM, di Universitas Gadjah Mada .
  15. _________.(1999). Estimasi kesalahan pengukuran dalam bidang pendidikan dan implikasinya pada
  16. ujian nasional. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta. 11 September 1999
  17. _________.(2004). Penyusunan tes hasil belajar. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana, Universitas
  18. Negeri Yogyakarta.
  19. _________.(April 2005). Penerapan matematika dan statistika pada pengukuran pendidikan. Makalah
  20. Seminar Nasional Matematika II, di Universitas Pancasakti .
  21. Retnowati, P.(2004). Seribu Pena Kimia SMA untuk kelas XI. Jakarta: Erlangga
  22. Setyo H Wijayanto. (2002). Structural equation modeling & lisrel 8.51 for window. Tidak
  23. diterbitkan. Jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi UI
  24. Suryabrata, S. (1984). Pembimbing ke psikodiagnostik (edisi ke 2). Yogyakarta: Sarasin
  25. ____________. (1987). Pengembangan tes hasil belajar. Jakarta: CV. Rajawali.
  26. Messick, Samuel. (1993). “Validity”, Educational Measurement, Third Edition, ed. Robert L.
  27. Linn. New York: American Council on Education and Macmillan Publishing Company,
  28. A Division of Macmillan, Inc.
  29. Mueller, RO.(1996). Basic principle of structural equation modeling: An introduction to
  30. LISREL and EQS. Springer-Verlag New York, Inc